Awalnya, setiap blok Bitcoin dibatasi hanya satu megabyte, cukup untuk volume transaksi di pasar kecil. Namun, dengan bertambahnya pengguna Bitcoin, kemacetan jaringan menjadi masalah utama.
Jaringan Bitcoin memperbarui blok baru sekitar setiap sepuluh menit. Dengan batas satu megabyte, setiap blok hanya memuat beberapa lusin transaksi. Pada akhir 2025, rata-rata transaksi Bitcoin mencapai tujuh per detik. Pada masa ramai, ribuan transaksi dapat menumpuk di blockchain, dengan biaya yang bisa sangat tinggi. Kemacetan jaringan dapat menyebabkan proses transaksi berlangsung hingga beberapa hari.
Kondisi ini menuntut solusi teknis efektif untuk mempercepat transaksi Bitcoin dan menurunkan biaya. Inilah Segregated Witness (SegWit).
Pada 2015, pengembang Bitcoin menciptakan teknologi SegWit untuk mengatasi masalah kecepatan proses transaksi. Pada 2017, SegWit resmi diimplementasikan sebagai soft fork, meningkatkan kapasitas pemrosesan blok sebesar 1,7 kali.
Saat ini, SegWit digunakan oleh berbagai mata uang kripto utama, membawa keunggulan kapasitas blok yang lebih besar, kecepatan transaksi lebih tinggi, dan skalabilitas transaksi yang lebih baik.
SegWit memisahkan informasi transaksi menjadi dua bagian: data transaksi utama dan data saksi. Data transaksi mencatat saldo akun, sedangkan data saksi mengonfirmasi identitas pengguna.
Dalam transaksi Bitcoin tradisional, data saksi (informasi tanda tangan) memakan ruang besar, sehingga efisiensi transfer menurun dan biaya meningkat. SegWit memisahkan data saksi dari informasi transaksi dan menyimpannya terpisah, sehingga transaksi lebih cepat.
Informasi tanda tangan dapat mengambil hingga 65% ruang dalam blok transaksi Bitcoin. SegWit membebaskan ruang tersebut, sehingga blok dapat memproses lebih banyak transaksi.
Seperti solusi Layer 2, data Bitcoin diproses secara berlapis untuk meningkatkan kecepatan transaksi. Setelah SegWit diterapkan, sistem transaksi Bitcoin mengalokasikan lebih banyak daya komputasi dan kapasitas penyimpanan untuk proses transaksi, sehingga beban jaringan berkurang drastis dan transaksi per detik (TPS) meningkat.
SegWit secara tidak langsung menciptakan kondisi bagi penerapan solusi Layer 2, yang dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas Bitcoin di luar rantai.
Bagi pengguna, teknologi SegWit memberikan tiga manfaat utama:
Hingga akhir 2025, tingkat adopsi SegWit terus meningkat, dan semakin banyak pengguna menikmati manfaatnya.
Saat ini, format alamat Bitcoin terbagi menjadi empat tipe utama:
Pada pembahasan SegWit, penting membedakan antara alamat Native SegWit dan SegWit nested. Alamat Native SegWit (Bech32) memberikan manfaat penuh teknologi SegWit, antara lain:
Sebaliknya, alamat SegWit nested (P2SH) merupakan format transisi yang menawarkan sebagian manfaat SegWit sekaligus tetap kompatibel dengan wallet lama. Walaupun lebih baik daripada alamat legacy, manfaatnya tidak sekomprehensif Native SegWit.
Demi efisiensi dan biaya optimal, pengguna kini semakin disarankan menggunakan alamat Native SegWit jika memungkinkan.
SegWit terbukti menjadi terobosan penting untuk jaringan Bitcoin, menyelesaikan masalah skalabilitas dan membuka peluang inovasi lebih lanjut. Dengan pemisahan data saksi dari data transaksi, SegWit meningkatkan kapasitas blok, menurunkan biaya transaksi, dan memperbaiki efisiensi jaringan. Seiring adopsi yang terus tumbuh, terutama untuk alamat Native SegWit, manfaat dan pengembangan baru terus bermunculan, memperkuat posisi Bitcoin sebagai ekosistem mata uang kripto yang kuat dan dinamis.
Bisa, Anda dapat mengirim BTC dari alamat Native SegWit ke alamat SegWit. Kedua tipe alamat tersebut kompatibel dan transaksi berlangsung lancar serta aman.
Native SegWit sangat direkomendasikan. Biaya lebih rendah, transaksi lebih cepat, dan keamanan lebih unggul. Keduanya baik, namun Native SegWit lebih efisien dan canggih.
Native SegWit adalah versi SegWit yang ditingkatkan di Bitcoin, menawarkan efisiensi dan biaya transaksi lebih rendah. Menggunakan alamat bech32 dengan awalan 'bc1', teknologi ini meningkatkan keamanan dan skalabilitas jaringan.
Biaya SegWit sedikit lebih tinggi daripada Native SegWit. Transaksi Native SegWit lebih efisien dan menggunakan ruang blok lebih sedikit, sehingga biaya lebih rendah dibandingkan SegWit reguler.