fomox
PasarMeme GoPelacaktradingGate FunPerpsSwap
Referral
Lainnya
Menjadi Smart Money di Tracker
Check-In Harian Meme Go untuk Mendapatkan USDT
Cari Token/Dompet
/

Menelusuri Konsep Cross Trade di Dunia Keuangan

Jelajahi kompleksitas cross trades di dunia keuangan, khususnya dalam ekosistem cryptocurrency. Pahami mekanisme cross trades, keunggulan, potensi risiko, serta aspek regulasi di lingkungan web3. Konten ini ideal bagi trader cryptocurrency dan profesional finansial yang ingin memperdalam wawasan mengenai strategi trading tingkat lanjut. Temukan bagaimana cross trades mampu meningkatkan efisiensi dan menjaga stabilitas harga, sekaligus menghadapi tantangan risiko dan pengawasan regulasi.

Cross Trading Cryptocurrency: Penjelasan Cara Kerja Cross Trade

Cross trading adalah praktik di bursa cryptocurrency yang mencocokkan order beli dan jual antar klien untuk aset yang sama tanpa mempublikasikan data tersebut di order book publik. Artikel ini membahas konsep cross trading, mekanisme, tujuan, serta risiko yang terkait.

Apa itu cross trading?

Cross trading terjadi saat broker bursa mencocokkan order beli dan jual antar klien untuk aset cryptocurrency yang sama tanpa mencatat transfer ini di pasar publik. Berbeda dengan perdagangan biasa yang melalui order book, cross trade dilakukan secara off-record dan hanya diketahui broker yang memfasilitasi.

Bagaimana cara kerja cross trade?

Pada cross trading, broker atau manajer portofolio secara langsung menukar cryptocurrency antara dua akun yang diawasi. Perdagangan ini dapat terjadi di dalam akun terkelola atau lintas platform jika broker menemukan pihak lawan yang sesuai. Ciri utama cross trade adalah melewati metode pelaporan order book standar dan tidak melepaskan cryptocurrency ke pasar publik.

Walaupun banyak platform perdagangan terpusat melarang cross trading, beberapa memperbolehkan dengan syarat tertentu, misalnya segera memberikan detail transaksi lengkap. Pendekatan ini memungkinkan broker memperoleh manfaat cross trade dan tetap menjaga standar transparansi platform.

Apa tujuan cross order dalam crypto?

Cross trading memiliki beberapa tujuan di pasar cryptocurrency:

  1. Efisiensi: Cross trade umumnya lebih cepat dan murah dibanding perdagangan order book tradisional karena menghindari biaya platform serta menawarkan finalisasi transaksi yang lebih cepat.

  2. Stabilitas harga: Dengan melakukan perdagangan di luar order book publik, cross trading membantu menurunkan volatilitas harga aset crypto, khususnya saat transfer dalam jumlah besar.

  3. Peluang arbitrase: Beberapa broker memanfaatkan cross trading untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga kecil antar platform crypto, melakukan arbitrase untuk memaksimalkan profit.

Apa risiko cross trading?

Meski menawarkan manfaat, cross trading juga membawa berbagai risiko:

  1. Kekurangan transparansi: Masalah utama pada cross trade adalah kurangnya transparansi. Karena transaksi berlangsung di luar pasar publik, trader tidak dapat memastikan memperoleh harga pasar terbaik untuk asetnya.

  2. Risiko counterparty: Trader harus mempercayakan eksekusi cross trade secara legal dan adil pada broker, menambah risiko counterparty.

  3. Dampak pasar: Kritikus menyatakan kerahasiaan cross trade dapat menutupi data suplai, mengurangi peluang perdagangan bagi pelaku pasar, serta berpotensi menyembunyikan praktik manipulasi pasar.

  4. Pengawasan regulasi: Karena sifatnya yang kurang transparan, cross trading dapat menghadapi pengawasan regulasi yang lebih ketat dan risiko hukum.

Kesimpulan

Cross trading di pasar cryptocurrency menawarkan keunggulan dan risiko. Meski dapat meningkatkan efisiensi dan stabilitas harga, praktik ini menimbulkan kekhawatiran mengenai transparansi dan keadilan pasar. Seiring perkembangan pasar cryptocurrency, penting bagi trader dan regulator untuk mempertimbangkan implikasi cross trading serta menetapkan pedoman yang tepat demi menjaga integritas pasar dan perlindungan investor.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan cross trade?

Cross trade adalah transaksi di mana order beli dan jual untuk aset yang sama dicocokkan secara langsung tanpa melewati order book publik. Cara ini memungkinkan eksekusi perdagangan dalam jumlah besar secara efisien.

Apa contoh cross trading?

Seorang broker mencocokkan order beli dan jual untuk saham yang sama antara dua klien, lalu mengeksekusi perdagangan pada harga pasar saat ini tanpa melalui bursa.

Cross trade legal jika dieksekusi dengan benar. Ini melibatkan pencocokan order beli dan jual untuk sekuritas yang sama antara dua klien pada harga pasar, dan dilaporkan sebagai cross trade. Namun, praktik ini tidak diizinkan di sebagian besar platform bursa.

* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.