fomox
PasarMeme GoPelacaktradingGate FunPerpsSwap
Referral
Lainnya
Check-In Harian Meme Go untuk Mendapatkan USDT
Cari Token/Dompet
/

Menelusuri Fleksibilitas Struktur Directed Acyclic Graph

Telusuri potensi Directed Acyclic Graphs (DAG) di dunia cryptocurrency melalui artikel yang mendalam ini. Pelajari perbedaan utama DAG dibandingkan teknologi blockchain tradisional, termasuk efisiensi, skalabilitas, dan konsumsi energi yang lebih rendah. Dapatkan pemahaman tentang aplikasi, keunggulan, dan tantangan DAG dalam sistem terdistribusi, serta ketahui berbagai proyek yang mengadopsi struktur inovatif ini. Artikel ini sangat sesuai bagi pengembang Web3 dan para antusias blockchain yang ingin memperluas wawasan teknis mereka.

Directed Acyclic Graph (DAG): Memahami Teknologi dan Potensinya dalam Cryptocurrency

Directed Acyclic Graph (DAG) merupakan teknologi yang tengah berkembang di industri cryptocurrency dan semakin diperhatikan sebagai alternatif potensial bagi struktur blockchain tradisional. Artikel ini membahas konsep DAG, cara kerjanya, serta dampaknya terhadap masa depan mata uang digital.

Gambaran Singkat

DAG sering dianggap lebih cepat dan skalabel dibanding blockchain berkat tidak adanya proses pembuatan blok maupun penambangan. Berbeda dengan blockchain, DAG menyusun transaksi sebagai simpul yang saling terhubung sehingga efisiensi meningkat dan konsumsi energi berkurang. DAG juga menawarkan biaya transaksi rendah atau bahkan nol, menjadikannya ideal untuk micropayment.

DAG dan Teknologi Blockchain

DAG merupakan alat pemodelan atau struktur data yang digunakan sejumlah cryptocurrency sebagai pengganti blockchain. Meski kerap disebut sebagai ‘disruptor’ bagi blockchain, DAG adalah solusi terpisah yang diyakini sebagian pihak berpotensi menggantikan teknologi blockchain tradisional. Namun, sampai tahun 2025, blockchain tetap menjadi teknologi utama di industri cryptocurrency.

Arsitektur DAG

Arsitektur DAG terdiri dari lingkaran (vertex) yang merepresentasikan aksi yang akan ditambahkan ke jaringan, serta garis (edge) yang menunjukkan urutan persetujuan transaksi. Struktur ini bersifat ‘directed’ karena hanya bergerak satu arah dan ‘acyclic’ karena vertex tidak membentuk siklus kembali ke dirinya sendiri.

Perbedaan antara DAG dan Blockchain

Walaupun DAG dan blockchain memiliki fungsi serupa di industri kripto, terdapat sejumlah perbedaan utama. DAG tidak membentuk blok, melainkan menempatkan transaksi di atas transaksi sebelumnya. Secara visual, blockchain tampak sebagai rantai blok, sedangkan DAG berbentuk grafik yang terdiri dari lingkaran dan garis.

Cara Kerja Teknologi DAG

Pada sistem berbasis DAG, pengguna harus mengonfirmasi transaksi sebelumnya sebelum dapat melakukan transaksinya sendiri. Transaksi baru akan menjadi ‘tips’ (transaksi belum terkonfirmasi) hingga akhirnya dikonfirmasi oleh transaksi selanjutnya. Proses berlapis ini memungkinkan sistem terus berkembang sekaligus mencegah double-spending dengan validasi jalur transaksi secara menyeluruh.

Aplikasi DAG

DAG menawarkan sejumlah keunggulan dibanding blockchain:

  1. Pemrosesan transaksi lebih efisien karena tidak ada blok dan waktu tunggu.
  2. Lebih hemat energi karena tidak menggunakan penambangan tradisional.
  3. Sangat cocok untuk micropayment berkat biaya transaksi yang rendah atau tanpa biaya.

Cryptocurrency yang Menggunakan DAG

Meski menawarkan banyak keunggulan, hanya sedikit proyek yang mengadopsi teknologi DAG. Contoh yang menonjol antara lain:

  1. IOTA (MIOTA): Terkenal dengan kecepatan transaksi tinggi dan skalabilitas.
  2. Nano: Menggabungkan teknologi DAG dan blockchain untuk transaksi cepat, skalabel, dan tanpa biaya.
  3. BlockDAG: Menyediakan penambangan hemat energi dan aplikasi penambangan mobile.

Kelebihan dan Kekurangan DAG

Kelebihan:

  • Kecepatan tinggi: Tidak terhambat waktu pembuatan blok.
  • Biaya transaksi nol atau rendah: Sangat ideal untuk micropayment.
  • Tanpa penambangan: Konsumsi energi dan jejak karbon jauh lebih rendah.
  • Skalabilitas: Tidak mengalami isu skalabilitas karena bebas dari waktu pembuatan blok maupun waktu tunggu lama.

Kekurangan:

  • Risiko sentralisasi: Beberapa protokol DAG memiliki komponen terpusat.
  • Keterbatasan pengujian: Belum banyak diadopsi atau diuji secara ekstensif seperti protokol blockchain.

Kesimpulan

Teknologi Directed Acyclic Graph menawarkan potensi besar berkat biaya rendah dan skalabilitas tinggi. Meski masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya menyaingi blockchain, fitur-fitur menjanjikan dari DAG terus mendorong minat dan inovasi di bidang ini. Seiring teknologi berkembang, DAG berpeluang menjadi alternatif atau pelengkap yang relevan untuk blockchain di aplikasi tertentu dalam ekosistem cryptocurrency.

FAQ

Apakah DAG lebih baik daripada blockchain?

DAG dan blockchain memiliki keunggulan yang berbeda. DAG menawarkan transaksi yang lebih cepat dan skalabilitas lebih baik, sementara blockchain menghadirkan tingkat keamanan dan desentralisasi yang lebih tinggi. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan kasus penggunaan spesifik.

Apa itu data DAG?

Data DAG (Directed Acyclic Graph) adalah struktur yang digunakan dalam cryptocurrency untuk mengorganisasi dan memvalidasi transaksi. Struktur ini memungkinkan pemrosesan lebih cepat dan skalabilitas yang lebih baik dibanding blockchain tradisional.

Apakah DAG adalah pohon?

Tidak, DAG (Directed Acyclic Graph) bukanlah pohon. Walaupun keduanya bersifat acyclic, DAG dapat memiliki beberapa node induk, sedangkan pohon hanya memiliki satu induk pada setiap node kecuali akar.

* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.