Avalanche (AVAX) mengalami penurunan tajam sepanjang 2025, turun 65,3% dari level tertinggi awal tahun setelah kebijakan moneter Federal Reserve secara signifikan menekan sentimen investor di aset berisiko. Sikap hawkish The Fed pada paruh pertama 2025 menciptakan tekanan bagi cryptocurrency, karena kenaikan suku bunga membuat instrumen pendapatan tetap tradisional lebih menarik dibanding aset digital yang volatil.
Arah pergerakan harga menunjukkan korelasi langsung antara kebijakan makroekonomi dan valuasi AVAX. Dari puncak September di kisaran US$35,41 pada 18 September, token ini terus diterpa tekanan jual hingga menyentuh titik terendah US$12,56 pada Desember 2025. Penurunan ini terjadi seiring gejolak pasar yang dipicu ketegangan geopolitik dan kekhawatiran inflasi yang membuat kebijakan bank sentral tetap ketat.
| Periode | Harga AVAX | Perubahan | Faktor Kunci |
|---|---|---|---|
| Puncak September | US$35,41 | — | Optimisme sebelum pemangkasan suku bunga |
| Penurunan Oktober | US$20,70 | -41,5% | Sinyal hawkish The Fed |
| Level Terendah Desember | US$12,56 | -64,5% | Penjualan terakumulasi |
Narasi berubah saat Federal Reserve mengumumkan pemangkasan suku bunga 25 basis poin di akhir 2025, yang menstabilkan sentimen pasar. Pembalikan kebijakan ini menegaskan bahwa potensi pemulihan AVAX tetap sangat terkait dengan perubahan kebijakan moneter. Investor mulai menyesuaikan eksposur risiko mereka terhadap aset digital seiring biaya pinjaman turun dan likuiditas membaik.
Tingkat inflasi AVAX yang terjaga di 3,2% secara fundamental mengubah sentimen investor terhadap nilai jangka panjang token ini. Kebijakan ekspansi suplai token yang terukur ini langsung mengatasi masalah yang kerap dialami banyak jaringan Layer 1, di mana inflasi tanpa kendali menurunkan hasil staking dan mendilusi nilai token.
Mekanisme inflasi ini menciptakan dinamika baru di pasar 2025. Dengan menjaga inflasi tetap rendah, AVAX meminimalkan dilusi token sekaligus meningkatkan imbal hasil staking bagi validator dan delegator jaringan. Analis memproyeksikan AVAX akan diperdagangkan antara US$18,50 (skenario bearish) hingga US$22,06 (skenario bullish) pada 2025, dengan rata-rata proyeksi harga US$19,80—menandakan kepercayaan pada struktur tokenomics-nya.
| Metrik | Dampak | Manfaat Investor |
|---|---|---|
| Inflasi 3,2% | Tekanan suplai beredar berkurang | Nilai token terjaga |
| Imbal Hasil Staking | Imbalan tahunan meningkat | Pendapatan berulang |
| Dilusi Token | Biaya ekspansi jaringan minimal |
Kebijakan inflasi yang berkelanjutan ini sangat berbeda dengan jaringan yang membutuhkan emisi token tinggi untuk keamanan. Data aktivitas jaringan menunjukkan kenaikan adopsi subnet, pertumbuhan likuiditas DeFi, dan keterlibatan institusi melalui uji coba aset dunia nyata berjalan seiring dengan struktur tokenomics yang positif ini. Hasilnya, sentimen investor bergeser dari skeptis menjadi optimis, dengan indikator sentimen pasar menunjukkan 50,96% sentimen positif. Kombinasi suplai terkontrol dan ekspansi ekosistem nyata menciptakan landasan apresiasi token yang lebih bergantung pada utilitas jaringan daripada siklus ekspansi spekulatif.
Avalanche (AVAX) saat ini menunjukkan volatilitas harga tinggi sebesar 24,85% dalam 30 hari terakhir, dipengaruhi oleh ketidakpastian makroekonomi yang melanda pasar keuangan global. Volatilitas ini mencerminkan kekhawatiran investor akibat keputusan kebijakan Federal Reserve dan perubahan sentimen pasar terhadap adopsi cryptocurrency.
| Faktor | Dampak pada AVAX | Bukti |
|---|---|---|
| Keputusan Federal Reserve | Tinggi | Pergeseran kebijakan memicu pergerakan harga signifikan |
| Tingkat Adopsi Pasar | Sedang-Tinggi | Pertumbuhan platform DApp mempengaruhi arah harga |
| Kondisi Makroekonomi | Tinggi | Volatilitas 24,85% dalam 30 hari menunjukkan sensitivitas |
AVAX mengalami fluktuasi harga tajam, dengan aktivitas perdagangan terakhir menunjukkan penurunan sekitar 13,06% selama 30 hari namun tetap mencatat 63% hari hijau. Kinerja campuran ini menegaskan tekanan makroekonomi memunculkan sinyal pasar yang beragam. Tindakan Federal Reserve mengenai suku bunga dan kebijakan moneter berkorelasi langsung dengan fluktuasi harga AVAX, sebab investor institusi menilai ulang valuasi cryptocurrency di tengah ketidakpastian ekonomi luas.
Analis memperkirakan AVAX dapat bergerak di kisaran US$17,7 hingga US$91,1 pada 2025, dengan US$20,2 sebagai level support utama. Rentang ini mencerminkan ketidakpastian arah makroekonomi dan percepatan adopsi blockchain. Selama kondisi ekonomi tetap dinamis, volatilitas AVAX kemungkinan berlanjut, membuka peluang dan risiko bagi pelaku pasar yang memonitor kelas aset ini di masa sensitivitas makroekonomi tinggi.
AVAX menawarkan potensi kuat berkat ekosistem yang berkembang pesat dan teknologi inovatif. Para ahli memproyeksikan pertumbuhan harga signifikan di 2025.
Ya, AVAX memiliki peluang besar mencapai US$100. Tren pasar dan peningkatan adopsi menunjukkan target harga ini realistis dalam waktu dekat.
AVAX adalah token asli blockchain Avalanche, digunakan untuk biaya transaksi dan keamanan jaringan. Token ini berjalan pada protokol blockchain generasi ketiga dengan transaksi lebih cepat dan biaya lebih rendah.
Berdasarkan proyeksi terkini, AVAX diperkirakan diperdagangkan antara US$17,7 hingga US$91,1 pada 2025, dengan US$20,2 sebagai level support utama.