Seiring berkembangnya teknologi blockchain, gas fee telah menjadi faktor penting dalam transaksi kripto. Artikel ini mengulas secara mendalam mekanisme gas fee dan pengaruhnya terhadap transaksi.
Gas fee merupakan pembayaran kepada miner untuk memproses dan mengonfirmasi transaksi di jaringan blockchain. Layaknya mobil yang membutuhkan bensin, jaringan blockchain memerlukan gas fee untuk beroperasi. Rumus perhitungan gas fee adalah:
Gas Fee = Gas Price × Gas Used
Pengguna menetapkan gas price, sedangkan gas used ditentukan oleh tingkat kompleksitas transaksi.
Token yang digunakan untuk membayar gas fee bergantung pada jaringan blockchain. Jenis utama di antaranya:
Kegagalan transaksi biasanya disebabkan oleh:
Untuk mengatasi gas fee yang tidak mencukupi, Anda dapat melakukan:
Beberapa wallet utama menyediakan layanan "gas-free" untuk mempermudah transaksi:
Layanan ini mendukung berbagai blockchain, seperti Ethereum, Tron, BNB Chain, Polygon, Base, dan Arbitrum.
Gas fee adalah komponen esensial dalam transaksi kripto. Memahami mekanisme dan pengelolaan gas fee memungkinkan transaksi berjalan lebih lancar. Memanfaatkan layanan "gas-free" dari wallet terkemuka membantu mengoptimalkan pengelolaan gas dan meningkatkan efisiensi. Dengan perkembangan teknologi blockchain, struktur gas fee juga dapat berubah, sehingga sangat penting untuk selalu mengikuti informasi terbaru.
Arbitrum umumnya dikenal memiliki gas fee terendah, meski biaya riil tetap dipengaruhi kepadatan jaringan dan kondisi pasar.
Gas fee Ethereum tinggi akibat komputasi kompleks demi keamanan dan desentralisasi, serta kepadatan jaringan. Prioritas transaksi ikut memengaruhi nominal fee.
Per November 2025, rata-rata gas fee ETH sekitar $0,53 USD (0,0002 ETH), namun nilainya fluktuatif sesuai aktivitas jaringan.
Gas fee Ethereum dikenakan setiap Anda melakukan transaksi atau operasi di jaringan. Biasanya, gas fee dibutuhkan saat mengirim transaksi.