Tokenization vs. Encryption: Perbedaan yang Dijelaskan
Pada era digital saat ini, keamanan data menjadi sangat penting. Dua metode utama untuk perlindungan informasi sensitif adalah tokenization dan encryption. Artikel ini membahas kedua teknik tersebut, mekanisme, penggunaan, serta perbedaan utamanya.
Apa itu tokenization?
Tokenization merupakan metode keamanan data yang menggantikan informasi sensitif dengan pengenal unik atau token. Proses ini sangat efektif untuk melindungi data pribadi dan finansial, seperti nomor kartu kredit dan nomor identitas. Token tetap menyimpan informasi penting untuk kebutuhan operasional tanpa mengungkapkan data asli, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Bagaimana cara kerja tokenization?
Tokenization melibatkan beberapa langkah untuk mengamankan data sensitif:
- Input data: Informasi sensitif dimasukkan ke dalam sistem.
- Pembuatan token: Token unik dihasilkan untuk menggantikan data sensitif.
- Enkripsi token: Token yang dibuat dapat diamankan lebih lanjut menggunakan encryption.
- Penyimpanan aman: Data asli disimpan dalam token vault yang terlindungi.
- Penggunaan token: Token digunakan sebagai pengganti data asli saat transaksi.
- Pemulihan data: Pihak yang berwenang dapat menukar token dengan data asli jika diperlukan.
Aplikasi tokenization
Tokenization digunakan di berbagai sektor industri:
- Pemrosesan pembayaran: Mengamankan transaksi kartu kredit dengan mengganti detail kartu menggunakan token.
-
- Pembayaran mobile: Diterapkan pada aplikasi seperti Apple Pay dan Google Pay untuk melindungi data kartu pengguna.
- Data masking: Mendukung kepatuhan terhadap regulasi privasi dengan melindungi data pribadi yang dapat diidentifikasi (PII).
Apa itu encryption?
Encryption merupakan alat utama dalam keamanan data yang mengubah data yang dapat dibaca (plaintext) menjadi bentuk terenkripsi (ciphertext). Proses ini melindungi data sensitif selama transmisi dan penyimpanan, memastikan integritas serta kerahasiaan data. Encryption memanfaatkan algoritma dan key yang kompleks untuk mengenkripsi dan mendekripsi data, sehingga hanya pihak berwenang yang memiliki decryption key dapat mengaksesnya.
Bagaimana cara kerja encryption?
Proses encryption terdiri dari beberapa tahapan:
- Konversi data: Plaintext diubah menjadi ciphertext menggunakan algoritma encryption.
- Pembuatan key: Satu atau dua key dihasilkan sesuai jenis encryption (symmetric atau asymmetric).
- Penerapan algoritma: Operasi matematika dilakukan untuk mengubah plaintext menjadi ciphertext.
- Transmisi: Data terenkripsi dikirim atau disimpan secara aman.
- Dekripsi: Penerima menggunakan key untuk mengubah ciphertext kembali menjadi plaintext.
- Integritas dan autentikasi data: Teknik lanjutan memastikan integritas data sekaligus memverifikasi identitas pihak yang berkomunikasi.
Aplikasi encryption
Encryption banyak dimanfaatkan di berbagai bidang:
- Keamanan komunikasi online: Melindungi email dan konten pesan instan.
- Transaksi finansial: Mengamankan proses perbankan online dan kartu kredit.
- Keamanan penyimpanan data: Melindungi data sensitif di hard drive, cloud storage, dan perangkat mobile.
- Keamanan jaringan: Mengenkripsi lalu lintas jaringan, termasuk Virtual Private Network (VPN).
Tokenization vs. encryption: Perbedaan utama
Tokenization dan encryption sama-sama berfungsi melindungi data sensitif, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar sebagai berikut:
- Metode perlindungan data: Tokenization mengganti data dengan token, encryption mengubah data menjadi ciphertext.
- Reversibilitas: Tokenization hanya dapat dikembalikan melalui sistem asli, encryption bisa dibalik dengan key yang tepat.
- Format data: Tokenization sering mempertahankan format asli, sedangkan encryption mengubahnya.
- Risiko kompromi: Token tidak memiliki nilai di luar sistem, sedangkan data terenkripsi bisa diakses jika key bocor.
- Kinerja dan penyimpanan: Tokenization umumnya lebih efisien terhadap kinerja dan kebutuhan penyimpanan.
- Kepatuhan dan regulasi: Tokenization sering dipilih untuk regulasi tertentu, sedangkan encryption diwajibkan secara umum untuk perlindungan data.
Kesimpulan
Tokenization dan encryption memiliki peran penting dalam keamanan data, masing-masing dengan keunggulan dan aplikasi tersendiri. Memahami perbedaannya dan memilih skenario penggunaan yang tepat sangat penting untuk penerapan strategi perlindungan data yang efektif di era digital. Seiring berkembangnya ancaman siber, kedua teknik ini tetap menjadi alat utama dalam menjaga keamanan informasi sensitif di berbagai bidang dan aplikasi.
FAQ
Apa perbedaan data tokenization dan encryption?
Data tokenization mengganti data sensitif dengan token yang tidak sensitif, sedangkan encryption mengenkripsi data sehingga tidak dapat dibaca tanpa key. Tokenization menitikberatkan pada representasi data, encryption pada aspek keamanan data.
Apa contoh data tokenization?
Nomor kartu kredit yang diganti dengan kode unik. Cara ini melindungi data sensitif sekaligus memungkinkan transaksi tetap berjalan.
Apa empat tipe utama encryption?
Empat tipe utama encryption adalah symmetric, asymmetric, hash, dan stream encryption. Masing-masing digunakan sesuai kebutuhan untuk mengamankan data dan komunikasi.
Apa kekurangan tokenization?
Tokenization meningkatkan kompleksitas sistem TI, membutuhkan pengelolaan berkelanjutan, dan berpotensi menimbulkan biaya tinggi dalam implementasi serta pemeliharaannya.