fomox
PasarMeme GoPelacaktradingGate FunPerpsSwap
Referral
Lainnya
Check-In Harian Meme Go untuk Mendapatkan USDT
Cari Token/Dompet
/

Memahami Directed Acyclic Graph dalam Teknologi Blockchain

Telusuri konsep Directed Acyclic Graph (DAG) dalam teknologi blockchain, yang berpotensi menjadi disruptor dengan menawarkan keunggulan seperti transaksi yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, serta skalabilitas yang lebih tinggi dibandingkan sistem distributed ledger tradisional. Pelajari bagaimana cara kerja DAG, aplikasinya pada cryptocurrency seperti IOTA dan Nano, serta kelebihan dan kekurangan adopsi pendekatan inovatif ini di dunia kripto.

Apa itu directed acyclic graph (DAG)?

Directed acyclic graph (DAG) adalah teknologi inovatif dalam dunia cryptocurrency yang semakin mendapat perhatian sebagai alternatif potensial bagi sistem buku besar terdistribusi tradisional. Artikel ini membahas konsep DAG, cara kerjanya, serta perbandingannya dengan teknologi mirip blockchain lainnya.

DAG vs teknologi buku besar terdistribusi tradisional

DAG merupakan alat pemodelan data yang digunakan oleh sejumlah cryptocurrency sebagai pengganti blockchain konvensional. Teknologi ini kerap disebut sebagai “disruptor” potensial karena keunggulan yang ditawarkannya. Arsitektur DAG menggunakan lingkaran (vertex) untuk merepresentasikan transaksi dan garis (edge) untuk menunjukkan urutan persetujuan transaksi. Berbeda dengan sistem tradisional, DAG tidak mengelompokkan transaksi ke dalam blok, tetapi membangun transaksi secara bertumpuk, sehingga kecepatan transaksi meningkat secara signifikan.

Apa perbedaan DAG dan buku besar terdistribusi konvensional?

Meski DAG dan buku besar terdistribusi tradisional memiliki peran serupa di industri kripto, keduanya berbeda secara mendasar. DAG tidak menciptakan blok seperti sistem konvensional, melainkan membangun transaksi di atas transaksi sebelumnya. Secara visual, sistem tradisional terlihat seperti rantai blok, sementara DAG menyerupai grafik dengan lingkaran dan garis.

Bagaimana cara kerja teknologi DAG?

Pada sistem berbasis DAG, setiap transaksi (yang direpresentasikan sebagai lingkaran atau vertex) dibangun di atas transaksi sebelumnya. Untuk melakukan transaksi, pengguna harus mengonfirmasi transaksi belum terkonfirmasi sebelumnya (disebut “tip”). Proses ini membentuk lapisan transaksi, memungkinkan sistem berkembang secara berkelanjutan. DAG juga memiliki mekanisme untuk mencegah double-spending dengan mengevaluasi seluruh jalur transaksi hingga ke transaksi pertama.

Untuk apa DAG digunakan?

Teknologi DAG terutama digunakan untuk memproses transaksi secara lebih efisien dibandingkan sistem tradisional. Penggunaan utamanya meliputi:

  1. Pemrosesan transaksi cepat tanpa waktu tunggu blok
  2. Operasi hemat energi dibandingkan penambangan tradisional
  3. Memfasilitasi micropayment dengan biaya transaksi rendah atau tanpa biaya

Cryptocurrency apa yang menggunakan DAG?

Beberapa cryptocurrency telah mengadopsi teknologi DAG:

  1. IOTA (MIOTA): Dikenal dengan transaksi cepat, skalabilitas, dan integritas data
  2. Nano: Mengombinasikan DAG dan teknologi buku besar terdistribusi tradisional untuk transaksi cepat tanpa biaya
  3. BlockDAG: Menawarkan penambangan BDAG yang hemat energi

Kelebihan dan kekurangan DAG

Teknologi DAG menawarkan sejumlah keunggulan:

  1. Kecepatan: Tidak ada batasan waktu blok
  2. Biaya nol atau rendah: Cocok untuk mikrotransaksi
  3. Efisiensi energi: Jejak karbon sangat minimal
  4. Skalabilitas: Tidak ada masa tunggu yang lama

Namun, teknologi ini juga menghadapi tantangan:

  1. Isu desentralisasi: Beberapa protokol DAG masih mengandung elemen terpusat
  2. Pengujian terbatas pada skala besar: Adopsi DAG belum sepopuler sistem tradisional

Kesimpulan

Teknologi directed acyclic graph (DAG) menawarkan alternatif yang menarik untuk sistem buku besar terdistribusi konvensional di dunia cryptocurrency. Dengan potensi transaksi lebih cepat, biaya lebih rendah, dan skalabilitas lebih baik, DAG menarik minat besar. Namun, hingga tahun 2025, teknologi ini masih tergolong muda dengan keterbatasan dan peluang yang belum sepenuhnya terungkap. Meski menawarkan keunggulan, DAG menghadapi tantangan seperti sentralisasi dan masih terbatasnya pengujian skala besar. Seiring perkembangan teknologi dan munculnya use case baru, komunitas kripto menanti apakah DAG mampu memenuhi potensinya, melengkapi, atau bahkan menantang teknologi buku besar terdistribusi tradisional di aplikasi tertentu.

FAQ

Apa yang ditampilkan DAG?

DAG menampilkan representasi visual dari alur kerja kompleks dan dependensi dalam data pipeline, sehingga membantu pengelolaan dan orkestrasi tugas dalam proses ETL dan alur kerja data.

Untuk apa DAG digunakan?

DAG digunakan untuk memvisualisasikan dan mengelola alur kerja data, merepresentasikan tugas serta dependensinya dalam data pipeline, serta mengoptimalkan efisiensi proses.

Bagaimana cara membaca directed acyclic graph?

Identifikasi node dan ikuti panah untuk memahami hubungan tanpa siklus. Perhatikan bagaimana variabel saling memengaruhi dan gunakan DAG untuk menemukan kemungkinan confounder.

Apa perbedaan antara tree dan DAG graph?

Tree memiliki satu jalur antara node, sedangkan DAG dapat memiliki banyak jalur dan bisa saja mengandung siklus jika diarahkan.

* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.