
Gambar: https://x.com/hamster_kombat
Hamster Kombat merupakan mini-game Web3 click-to-earn (P2E) yang dikembangkan di platform Telegram. Pemain dapat memperoleh mata uang dalam game dengan mengetuk layar, menyelesaikan mini-game, mengundang teman, dan menonton iklan. Tim proyek berkomitmen untuk mengonversi mata uang dalam game ini menjadi token blockchain nyata melalui airdrop di masa mendatang. Token yang terkait adalah HMSTR.
Daya tarik utama proyek ini terletak pada janji “menjadi CEO exchange kripto”, yang menggabungkan elemen gim dengan ekonomi kripto dan berhasil menarik perhatian besar dari pengguna dan pemain. Dengan akses yang mudah dan gameplay sederhana, Hamster Kombat menjadi contoh nyata model “game + token + komunitas” yang lazim di ekosistem Web3.
Setelah peluncuran perdana pada 26 Maret 2024, Hamster Kombat langsung viral. Tim proyek mengklaim bahwa jumlah pengguna globalnya sempat menembus 300 juta.
Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama. Pada awal 2025, jumlah pengguna aktif menurun drastis. Berdasarkan laporan, pada Februari 2025, pengguna aktif bulanan turun menjadi sekitar 11,5 juta, dan pada April, jumlah tersebut menurun lagi menjadi sekitar 7,67 juta.
Penurunan tajam ini menandakan transisi dari pertumbuhan pesat menuju stagnasi bagi proyek tersebut.

Gambar: https://www.gate.com/trade/HMSTR_USDT
HMSTR memiliki total pasokan 100 miliar token. Sekitar 75% dari total pasokan dialokasikan untuk airdrop, sementara 3% lainnya digunakan untuk liquidity mining selama fase Launchpool.
Pada September 2024, proyek ini mengadakan Launchpool, di mana pengguna bisa berpartisipasi dengan aset kripto seperti BNB dan FDUSD untuk memperoleh hadiah HMSTR.
Tim juga mengumumkan rencana pembelian kembali token melalui pendapatan jaringan iklan pada 2025 dan akan mendistribusikan token kepada pemain secara berkala—mekanisme yang mirip dengan “buyback dan reward token.” Selain itu, mereka berencana melakukan pembakaran token untuk mengurangi pasokan dan meningkatkan kelangkaan.
Meski berbagai langkah telah diambil, banyak pemain menyatakan ketidakpuasan terhadap mekanisme airdrop dan vesting. Laporan menunjukkan bahwa pada airdrop awal, hanya sebagian pemain menerima alokasi penuh, sementara sekitar 11,25% token dikunci dan akan di-vest secara bertahap selama 10 bulan ke depan.
Banyak pengguna mengeluhkan rata-rata hanya mendapat sekitar 600 token per orang, sehingga hasilnya jauh dari ekspektasi “cepat kaya” para pengadopsi awal.
Menghadapi penurunan pengguna dan harga token yang lemah, tim Hamster Kombat merespons dengan inisiatif baru. Pada 2025, mereka meluncurkan jaringan Layer-2 berbasis TON Network untuk meningkatkan performa transaksi dan skalabilitas, serta mempersiapkan landasan bagi pengembangan game dan fitur tambahan.
Mereka juga merilis SDK, sehingga pengembang pihak ketiga dapat membuat mini-game, fitur DeFi, hingga marketplace NFT dalam ekosistem Hamster Kombat. Upaya ini bertujuan mengubah proyek dari sekadar clicker game menjadi platform “Web3 gaming + komunitas + sistem ekonomi” yang terintegrasi.
Pembaruan terbaru meliputi fitur Combo harian, mini-game puzzle kartu, dan sejumlah fitur lain yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi pengguna.
Untuk membangun kembali kepercayaan komunitas dan meningkatkan transparansi, Hamster Kombat meluncurkan Decentralized Autonomous Organization (DAO) pada akhir 2024. Melalui DAO, pemegang token dan pemain dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan proyek, mendorong tata kelola berbasis komunitas.
Langkah ini bertujuan memperkuat keberlanjutan proyek serta meningkatkan rasa keterlibatan dan kepemilikan di antara pemain dan pemegang token. Bagi proyek yang mengalami penurunan pengguna besar dan sengketa airdrop, DAO menjadi peluang untuk memulihkan kepercayaan.
Meski sempat populer, Hamster Kombat menjadi subjek berbagai kontroversi dan kritik.
Singkatnya, Hamster Kombat berhasil menarik ratusan juta pengguna melalui strategi “hambatan rendah + airdrop + cryptocurrency + komunitas viral”, menjadikannya sorotan di sektor Web3 gaming. Token HMSTR didistribusikan lewat Launchpool dan airdrop, dan tim berupaya memperluas ekosistem dengan Layer-2, DAO, SDK, serta inisiatif lainnya. Ini merupakan upaya komprehensif pada model “clicker game + crypto + komunitas + ekonomi.”
Namun, proyek ini masih menghadapi tantangan besar, seperti penurunan pengguna skala besar, hadiah airdrop yang terbatas, performa harga token yang lemah, dan kurangnya kepercayaan komunitas. Ambisi Hamster Kombat untuk menghubungkan game, token, jaringan, dan komunitas menjadi ekosistem yang terintegrasi akan membutuhkan upaya berkelanjutan dan waktu yang tidak singkat.
Jika Anda berencana mengikuti atau berpartisipasi di Hamster Kombat, berhati-hatilah, kendalikan ekspektasi terhadap hasil, dan pantau pembaruan proyek serta transparansi tata kelola komunitas dengan cermat.





