
Gambar: https://lido.fi/
stETH merupakan token staking likuid yang diterbitkan oleh Lido Finance (Lido). Saat Anda menyetorkan ETH dan melakukan staking melalui platform Lido, Anda akan menerima stETH dalam jumlah yang sama sebagai bukti kepemilikan. Pada dasarnya, stETH merepresentasikan ETH yang Anda staking beserta imbal hasil yang dihasilkan.
Staking ETH secara tradisional biasanya mengharuskan Anda mengunci aset, minimal 32 ETH, serta membatasi likuiditas selama masa penguncian. stETH menghilangkan hambatan tersebut—Anda tidak perlu 32 ETH maupun menjalankan node validator sendiri. Dengan menyetorkan ETH dalam jumlah kecil sekalipun, Anda sudah bisa memperoleh stETH dan mendapatkan imbal hasil staking.
Saat Anda menyetorkan ETH ke smart contract Lido, protokol akan mencetak token stETH dalam jumlah yang sama. Pasokan stETH dipatok 1:1 terhadap ETH yang di-stake. Seiring waktu, saldo stETH Anda secara otomatis bertambah imbal hasil staking—jadi meski jumlah stETH di dompet tetap, nilainya meningkat seiring akumulasi imbal hasil.
Karena stETH merupakan token likuid, Anda bisa memperdagangkannya, menggunakannya sebagai agunan pinjaman, atau memanfaatkan di platform DeFi untuk yield farming—seperti aset kripto lainnya. Dengan demikian, Anda tetap memperoleh imbal hasil staking tanpa kehilangan likuiditas.
Demi kompatibilitas DeFi yang lebih luas, tersedia juga versi “wrapped”, yaitu wstETH. Berbeda dengan stETH, wstETH memiliki saldo tetap (non-rebasing), sehingga lebih mudah digunakan di protokol peminjaman, pool likuiditas, dan berbagai aplikasi DeFi lainnya.
Sejak Ethereum (ETH) beralih ke Proof-of-Stake (PoS), banyak pengguna yang sebelumnya menghindari staking karena minimum tinggi dan likuiditas rendah kini dapat berpartisipasi. stETH dari Lido mengatasi tantangan tersebut—tidak ada lagi syarat 32 ETH, tanpa perawatan teknis, serta tanpa periode penguncian panjang. Anda dapat staking dan memperoleh imbal hasil dengan mudah.
stETH juga menawarkan likuiditas tinggi—Anda dapat membeli dan menjualnya di pasar sekunder atau menggunakannya di berbagai protokol DeFi, sehingga memberikan fleksibilitas optimal. Hal ini sangat menarik bagi pengguna yang menginginkan imbal hasil sekaligus likuiditas.
Data terbaru menunjukkan stETH tetap menjadi salah satu token staking likuid terdepan di ekosistem Ethereum, dengan likuiditas kuat dan tingkat pemanfaatan tinggi.
Namun, meskipun secara teori stETH dipatok 1:1 terhadap ETH, harga pasar stETH kadang diperdagangkan di bawah ETH akibat faktor seperti dinamika pasar sekunder, penawaran dan permintaan, likuiditas, serta sentimen pasar. Artinya, stETH dapat diperdagangkan dengan diskon dari nilai penebusan idealnya.
Bagi investor jangka panjang, fluktuasi harga ini berdampak minimal pada total imbal hasil, sebab imbal hasil staking tetap bertambah. Namun, trader jangka pendek perlu memperhatikan volatilitas harga dan rasio penebusan.
Keunggulan:
Risiko / Pertimbangan:
Bagi Anda yang ingin staking Ethereum tanpa mengunci aset, stETH menawarkan solusi fleksibel dengan hambatan rendah, menyeimbangkan likuiditas dan imbal hasil. Solusi ini sangat bermanfaat bagi investor menengah hingga jangka panjang serta pengguna DeFi, dengan stETH dan wstETH sebagai instrumen praktis.
Ke depannya, seiring perkembangan DeFi, dukungan terhadap liquid staking derivatives (LSDs) semakin luas, dan permintaan alat imbal hasil fleksibel terus tumbuh, stETH kemungkinan besar akan tetap menjadi pemain utama. Namun, pengguna harus tetap memperhatikan volatilitas pasar dan risiko protokol. Untuk pemula, sebaiknya lakukan diversifikasi dan hindari konsentrasi aset pada satu token.
Singkatnya, stETH menonjol sebagai solusi staking yang kuat dan fleksibel di ekosistem Ethereum serta layak untuk dipantau.





